patakaeja.id — Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melakukan kunjungan studi ke Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan pada senin (29/09/2025). Agenda utama kunjungan ini adalah meninjau proses sertifikasi halal sekaligus mendalami strategi kehumasan dalam menghadapi isu hoaks yang kerap menimpa Kemenag.
Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan memahami kekhawatiran publik dan berkomitmen penuh untuk menjaga integritas serta kepercayaan terhadap proses sertifikasi halal. Dalam kunjungan ini, Tim mahasiswa diterima langsung oleh Pak Mawardi selaku Humas di Kemenag bersama Pak Dr. Nur Hasim selaku ketua atau penanggung jawab permasalahan tentang sertifikasi halal.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas secara rinci mengenai alur sertifikasi halal, program program atau persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikasi halal, serta upaya digitalisasi layanan untuk mempermudah akses informasi dan pengajuan.
Fokus utama diskusi tersebut adalah membahas tentang bagaimana produk produk yang sudah bersertifikasi halal setelah diusut lebih lanjut terdapat bahan non-halal di dalamnya, apakah ini ulah oknum yang tidak bertanggung jawab atau terdapat proses sertifikasi halal yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Bapak Dr. Nur Hasim selaku Ketua Bidang Sertifikasi Halal menyatakan bahwa proses sertifikasi halal telah melakukan beberapa proses dan terjamin ke halal nya.
“Kami dapat menjamin bahwa tidak ada makanan yang mengandung bahan non halal yang mendapatkan sertifikasi halal. Untuk berita yang tersebar itu, awalnya memang memiliki sertifikasi halal, tetapi setelah produk didistribusikan ke publik, dilakukan tes ulang pada produk tersebut, ternyata mengandung bahan non halal.” ungkap Dr. Nur Hasim
Lanjutnya, “Mungkin karena ada kontaminasi selama proses produksi. Oleh karena itu, produk tersebut dilarang dijual dan sertifikasi halalnya dicabut.”
Selain membahas tentang sertifikasi halal pertemuan tersebut juga membahas bagaimana peran dari humas atau Public Relation (PR) dalam menanggapi berita-berita hoax yang ada di media sosial yang ditujukan kepada instansi Kemenag.
“Pentingnya melakukan riset terlebih dahulu untuk mencari informasi yang valid agar terhindar dari hoax, serta kami pasti tidak akan diam saja dan akan melakukan tanggapan seperti klarifikasi, serta meluruskan berita hoax yang ada tentunya dengan disertai bukti yang konkret,” ujar Pak Mawardi, ketua humas Kemenag.
Kunjungan akademik ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa tentang manajemen isu, komunikasi publik, serta pentingnya sertifikasi halal dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Kemenag Sulsel juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi, terutama yang beredar luas di media sosial.




